TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL
Foreign
Exchange Exposure adalah suatu
ukuran dari risiko yang dihadapi perusahaan jika terdapat perubahan nilai tukar
(kurs) mata uang. Exposure ini terdiri dari transaction exposure, economic/operating
exposure, dan translation exposure.
1.
Transaction Exposure
Transaction
exposure merupakan risiko yang dihadapi oleh perusahaan ketika melakukan
transaksi dengan pihak lain, baik itu supplier, pelanggan, ataupun pihak
lainnya dengan menggunakan mata uang asing. Sehingga, perusahaan yang terlibat
transaksi ini terekspos terhadap risiko perubahan nilai valas di masa depan.
Perusahaan yang melakukan jual beli dengan denominasi mata uang asing
menghadapi transaction exposure ini.
Misalnya,
perusahaan importir A yang berbasis di Indonesia, punya utang ke suppliernya
perusahaan B yang berbasis di AS dalam mata uang dollar. Perusahaan A mengalami
ketidakpastian karena ketika mereka harus membayar utangnya di masa depan nilai
tukar bisa berubah.
Menerapkan transaction exposure yaitu melakukan kebijakan berupa perlakuan
pendapatan dan biaya (cost) dalam valas dalam tahun buku yang akan datang dan
selanjutnya melakukan analisa pengaruhnya terhadap laba bersih atas potensi
kemungkinan timbulnya perubahan-perubahan dalam kurs valuta asing.
2.
Economic/Operating Exposure
Yaitu
melakukan research dan analisa secara mendalam terhadap trend & nbsp; kurs valas
yang terjadi pada masa yang akan datang (future analysis), mengkajinya dalam
bentuk hubungnnya dengan kondisi dari ekspor dan impor serta
sebagainya pada kondisi jangka panjang.
Operating
exposure, biasa disebut juga dengan economic exposure atau strategic exposure,
yakni mengukur perubahan pada present value yang diterima oleh perusahaan
akibat perubahan pada arus kas operasi perusahaan di masa depan, yang
disebabkan oleh perubahan yang tidak terduga pada nilai tukar. Exposure ini
mengakibatkan penjualan turun dari pelanggan internasional. Meskipun dampaknya
tidak muncul di neraca, namun munculnya di laporan laba/rugi, sehingga kemudian
mempengaruhi daya saing perusahaan di pasar.
Transaction
dan operating exposure sama-sama muncul ketika adanya perubahan yang tidak
terduga dalam arus kas di masa depan. bedanya transaction dengan operating
exposure adalah
Transaction exposure muncul dari arus kas masa depan yang kontraknya sudah
disepakati sejak sekarang, sementara itu operating exposure arus kas-nya tidak
terkait dengan kontrak.
3. Translation
Exposure
Menerapkan
translation exposure, yaitu melakukan kebijakan untuk mengkonversi aktiva dan
passive perusahaan dalam bentuk valas yang jangka panjang ke dalam bentuk mata
uang domestic negara. Tujuan translation exposure adalah untuk
konsolidasi dan pelaporan.
Translation
exposure muncul karena laporan keuangan dari cabang asing yang dalam mata uang
asing, harus dikonversi ke dalam reporting currency perusahaan induk untuk
membuat laporan keuangan konsolidasi. Misalnya, laporan keuangan dari cabang
yang menggunakan mata uang asing dikonsolidasikan ke laporan keuangan
perusahaan induk ke dalam mata uang lokal.
Translation
exposure ini dapat mengakibatkan perubahan pada item-item neraca seperti utang
dan piutang, juga aset dan utang jangka panjang.