Rabu, 04 Januari 2017

Pasar Oligopoli

Pengertian pasar oligopoli dan ciri-cirinya – Pasar oligopoli adalah suatu pasar yang dimana terdapat beberapa penjual dalam pasar suatu produk tertentu. Kadang-kadang ada yang membedakan untuk pasar yang dimana hanya terdapat dua penjual saja, pasar seperti itu disebut dengan pasar duopoli. Sementara itu, pasar yang terdiri lebih dari dua penjual disebut dengan sebutan pasar Oligopoli.
Atau definisi pasar oligopoli yaitu suatu pasar yang dimana penawaran satu jenis produk dikuasai oleh beberapa perusahaan. Biasanya jumlah perusahaan lebih dari dua, akan tetapi kurang dari sepuluh. Pasar oligopoli ini dasarnya dibagi menjadi dua bentuk, diantaranya pasar oligopoli dengan diferensiasi produk yaitu produk suatu perusahaan dibedakan dari perusahaan lainnya. Dan bentuk yang lainnya yaitu pasar oligopoli tanpa ada diferensiasi produk.
Produk yang dihasilkan oleh produsen bersifat homogen, serta tidak dibedakan dengan perusahaan yang lain. Di pasar ini perusahaan atau produsen dapat bersaing secara langsung, tapi dapat pula melakukan merger (penggabungan).

ciri-ciri pasar oligopoli
Ciri-ciri dari pasar oligopoli, diantaranya sebagai berikut dibawah ini:
  • Adanya beberapa produsen yang menguasai pasar.
  • Produk yang diperjualbelikan dapat homogen dan dapat juga berbeda corak.
  • Setiap produsen atau perusahaan cenderung untuk memberlakukan harga pasar yang umum.
  • Adanya kepemimpinan harga (price leader), oleh perusahaan atau produsen terbesar

kebaikan atau kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli
Kebaikan dari pasar oligopoli, perusahaan akan mengembangkan penelitian dan melakukan inovasi terhadap produknya. Inovasi tersebut sangat diperlukan sebab persaingan yang terjadi bukan dalam bentuk persaingan harga, tapi dari hal kualitas produknya.
Kelemahan pasar oligopoli, harga dalam pasar ini cenderung cukup tinggi, sehingga pihak perusahaan akan memperoleh keuntungan yang cukup besar. Kondisi seperti ini bisa berakibat kepada tidak meratanya distribusi pendapatan. Dan selain itu, biaya dari promosi yang dibutuhkan cukup besar yang dapat berakibat pada membesarnya biaya produksi.

Pembangunan ekonomi

Pembangunan ekonomi
  • Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.
  • Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
  • Memperhatikan pertambahan penduduk.
  • Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
  • Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi.
  • Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak juga terjadi perubahan – perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.
Indikator merupakan sumber informasi yang sistematik serta obyektif yang hampir setiap hari beberapa surat kabar menulis statistic yang baru dikeluarkan oleh pemerintah. Indicator adalah sebuah instrument yang menunjukkan keterkaitan berbagai hal. Pemerintah misalnya, secara regular mensurvei rumah tangga ataupun perusahaan untuk mempelajari aktivitas dan dampak kegiatan mereka terhadap kesejahteraannya. Tanpa adanya indicator-indikator ini, pola atau gejala yang sedang terjadi serta pengaruhnya akan sulit diketahui secara pasti. Indikator yang diperoleh secara survey oleh pemerintah ataupun lembaga yang berkepentingan digunakan sebagai tolak ukur untuk mengawasi dan merumuskan suatu kebijakan. Dapat disimpulkan bahwa indicator pembangunan ekonomi adalah suatu instrument untuk mengetahui derajat pembangunan yang dilakukan oleh suatu Negara yang meliputi beberapa aspek.
Adapun pentingnya indicator-indikator pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut :
  1. Memantau perilaku perekonomian
  2. Kepentingan analisis ekonomi
  3. Dasar pengambilan keputusan
  4. Dasar perbandingan internasional
Pembangunan Ekonomi memiliki tiga Indikator pokok, berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing Indikator Pembangunan Ekonomi :
Indikator Moneter
Indikator ini berkaitan dengan uang. Uang disini berupa tingkat income yang diterima oleh masyarakat. Dalam indicator moneter, ada beberapa indicator yang dapat diukur, yakni :
Indikator Non-Moneter
Indikator ini merupakan indicator yang diambil dari beberapa hal pokok yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat. Sama halnya dengan indicator sebelumnya, Indikator memiliki beberapa macam-macam sub- Indikator. Berikut ini adalah uraiannya.
  1. Indikator Sosial
Ahli Pembangunan Ekonomi yang bernama Beckerman membedakan berbagai penelitian tentang cara-cara membandingkan tingkat kesejahteraan dalam 3 kelompok.
Kelompok pertama, merupakan suatu usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan yang terjadi dalam masyarakat yang ada di dalam dua atau beberapa Negara dengan cara memperbaiki pelaksanaan dalam perhitungan pendapatan nasional biasa. Usaha ini dipelopori oleh Colin Clark yang selanjutnya disempurnakan oleh Gilbert dan Kravis.
Kelompok kedua, dengan usaha membuat penyesuaian dalam pendapatan masyarakat yang dibandingkan dengan melihat pertimbangan perbedaan tingkat harga disetiap Negara.
Kelompok ketiga, adalah usaha untuk membuat perbandingan tingkat kesejahteraan dari setiap Negara berdasarkan pada data yang tidak bersifat moneter seperti, jumlah kendaraan bermotor, konsumsi minyak, jumlah penduduk yang mengenyam pendidikan, dan usaha ini dipelopori oleh tokoh yang bernama Bennet.
Menurut Beckerman, dari tiga cara diatas, cara yang dirasa paling tepat adalah cara yang dilakukan oleh Gilbert dan Kravis. Cara ini merupakan usaha untuk membandingkan tingkat kesejahteraan dan pembangunan di berbagai Negara dengan memperbaiki metode pembanding dengan menggunakan data pendapatan nasional dari masing-masing Negara.
Indikator Campuran
  1. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu indicator yang digunakan dalam mengukur pembangunan ekonomi suatu Negara. Pada umumnya, dalam Negara maju tingkat pendidikan rata-rata tinggi dengan TPAK dari tahun ketahun selalu meningkat. Negara maju sangat memperhatikan tingkat pendidikan para penduduknya. Berbeda dengan Negara sedang berkembang, pendidikan di NSB masih rendah jika dibandingkan Negara maju. Terbukti tingkat melek huruf dan TPAk serta angka partisipasi sekolah masih rendah. Sehingga, dari perbandingan tersebut, indicator yang dapat diukur dalam pendidikan yakni ; tingkat pendidikan, tingkat melek huruf, dan tingkat partisipasi pendidikan.
2.Kesehatan
Kesehatan merupakan hak asasi yang harus dipenuhi demi keberlangsungannya kehidupan bermasyarakat. Indikator tingkat kesehatan dapat dilihat dari rata-rata hari sakit dan ketersediaannya fasilitas kesehatan. Ketika terpenuhinya pembangunan ekonomi berupa kesejahteraan dalam bidang kesehatan, dapat dilihat dari beberapa indikasi berupa tingkat mortalitas yang rendah, angka pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan angka harapan hidup yang tinggi.
3.Perumahan
Rumah merupakan kebutuhan primer yang harus terpenuhi oleh masing-masing penduduk.  Indicator perumahan yang sesuai dengan tujuan kesejahteraan penduduk yakni sumber air bersih dan listrik, sanitasi, dan mutu rumah tinggal.
4.Angkatan Kerja
Penduduk yang dikatakan angkatan kerja adalah orang yang telah berumur 15-64 tahun. Angkatan kerja ini juga dibagi lagi menjadi dua yakni bekerja dan sedang mencari pekerjaan (Menganggur). Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kesejahteraan angkatan kerja adalah, partisipasi tenaga kerja, jumlah jam kerja, sumber penghasilan utama, dan status pekerjaan.
  1. KB dan Fertilitas
Indikator yang dapat digunakan yakni, penggunaan asi, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, dan penggunaan alat kontrasepsi.
  1. Ekonomi
Pembangunan ekonomi pada dasarnya di ikuti dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, kita dapat melihat Indikator ekonomi itu sendiri, yakni tingkat pendapatan dan konsumsi per kapita.
     7.Kriminalitas
Pada dasarnya Negara maju memiliki tingkat kriminalitas yang rendah, hal ini disebabkan sudah lengkapnya alat keamanan Negara yang digunakan oleh Negara tersebut.  Hal ini berbeda dengan keadaan di Negara sedang berkembang. Di NSB, banyak terjadi kriminalitas yang disebabkan beberapa factor seperti adanya cultural shock, ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan, dan adanya kepentingan dari suatu pihan. Indicator kriminalitas itu sendiri diantaranya adalah, jumlah pencurian per tahun, jumlah pembunuhan per tahun, dan jumlah pemerkosaan per tahun.
       8.Perjalanan Wisata
Indikatornya adalah frekuensi perjalanan wisata per tahun.
     9.Akses Media Massa
Akses media bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam masyarakat itu sendiri. Indikatornya antara lain : jumlah surat kabar, jumlah radio, dan jumlah televisi.

Penyebab Pengangguran

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dankeluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah “pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah “pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Pengambilan Keputusan Konsumen



Keputusan konsumen untuk membeli atau tidak membeli suatu produk atau jasa merupakan saat yang penting bagi pemasar. Keputusan ini dapat menandai apakah suatu strategi pemasaran telah cukup bijaksana, berwawasan luas, dan efektif, atau apakah kurang baik direncanakan atau keliru menetapkan sasaran. Keputusan merupakan seleksi terhadap dua pilihan alternative atau lebih.

Riset konsumen eksperimental mengungkapkan bahwa menyediakan pilihan bagi konsumen ketika sesungguhnya tidak ada satu pun pilihan, dapat dijadikan strategi bisnis yang tepat, strategi tersebut dapat meningkatkan penjualan dalam jumlah yang sangat besar.

TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN 
Terdapat tiga tingkat pengambilan keputusan konsumen spesifik, yaitu:
  1. Pemecahan masalah yang luas, konsumen membutuhkan berbagai informasi untuk menetapkan serangkaian kriteria yang berguna menilai merek-merek tertentu dan banyak informasi yang sesuai mengenai setiap merek yang akan dipertimbangkan.
  2. Pemecahan masalah yang terbatas, konsumen tetal menetapkan criteria dasar untuk menilai kategori produk dan berbagai merek dalam kategori tersebut.
  3. Perilaku sebagai respon yang rutin, konsumen telah memepunyai beberapa pengalaman mengenai kategori produk dan serangkaian kriteria yang ditetapkan dengan baik untuk menilai berbagai merek yang sedang mereka pertimbangkan.
MODEL KEPUTUSAN: EMPAT PANDANGAN MENGENAI PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Teori-teori pengambilan keputusan konsumen bervariasi, tergantung kepada asumsi peneliti mengenai sifat-sifat manusia. Terdapat empat pandangan atas pengambilan keputusan konsumen:
  1. Pandangan ekonomi, konsumen sering dianggap sebagai pengambil keputusan yang rasional.
  2. Pandangan pasif, menggambarkan konsumen sebagai orang yang pada dasarnya tunduk pada kepentingan melayani diri dan usaha promosi para pemasar. Para konsumen dianggap sebagai pembeli yang menurutkan kata hati dan irasional.
  3. Pandangan kognitif, menggambarkan konsumen berada diantara pandangan ekonomi dan pandangan pasif yang ekstrim, yang tidak (atau tidak dapat) memperoleh pengetahuan yang mutlak mengenai semua alternatif produk yang tersedia dan karena itu tidak dapat mengambil keputusan yang sempurna, namun secara aktif mencari informasi dan berusaha mengambil keputusan yang memuaskan.
  4. Pandangan emosional, mengambil keputusan yang emosional atau impulsive (menurutkan desakan hati).
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Model dalam pengambilan keputusan mempunyai tiga komponen utama yaitu:
  1. Masukan (input)
  2. Proses
  3. Keluaran (output)
PERILAKU KONSUMEN UNTUK MEMBERI HADIAH
Perilaku memberi hadiah didefinisikan sebagai proses pertukaran hadiah yang terjadi antara pemberi dan penerima. Proses pertukaran hadiah merupakan bagian perilaku konsumen yang penting. Terdapat lima jenis pemberian hadiah dan penerimaan hadiah, yaitu:
  1. Pemberian hadiah antar kelompok (sebuah kelompok memberikan hadiah kepada kelompok lain),
  2. Pemberian hadiah antar kategori (seorang individu memberikan hadiah kepada sebuah kelompok atau sebuah kelompok memberikan hadiah kepada seorang individu),
  3. Pemberian hadiah di dalam kelompok (sebuah kelompok memberikan hadiah kepada dirinya sendiri atau kepad para anggotanya),
  4. Pemberian hadiah antar perorangan (seorang individu memberikan hadiah kepada individu lain), dan
  5. Pemberian hadian pada diri sendiri (hadiah untuk diri sendiri).

Peran Pemerintah dan Investor Domestik Di Pasar Modal Berkembang

PERAN PEMERINTAH DAN INVESTOR DOMESTIK DI PASAR MODAL BERKEMBANG

Mark Mobius praktisi dan ahli di industri investasi internasional mengemukakan bahwa dengan diperkenalkannya investor asing ke pasar tentu saja berfungsi sebagai katalis, yang mendorong investasi lokal. Modal asing yang masuk ke negara tertentu memungkinkan bisnis di negara tersebut untuk tumbuh dengan laju yang lebih cepat dibandingkan jika hanya memobilisasi sumber daya domestik.

Hanya saja arus uang yang berasal dari portofolio investment seringkali dikhawatirkan hanya aliran uang panas dari negara lain. Aliran dana yang sering dikenal sebagai capital fight ini dipandang oleh pemerintah sebagai investasi yang spekulatif, tidak dapat diandalkan dan cenderung sarat akan kegiatan ambil untung (profit taking) di pasar modal. Pada tahap selanjutnya dana seperti ini akan menimbulkan ketidakstabilan ekonomi domestik.

Permasalahannya yang selalu menjadi momok di pasar modal ini sebenarnya telah banyak disuarakan oleh para ekonom, praktisi dan regulatori dalam industri ini. Hanya saja kita hanya seperti mendengar suatu informasi yang masuk dari telinga kiri keluar dari telinga kanan. Permasalahannya adalah untuk membuat kualitas aliran dana investasi tersebut bukan kuantitas aliran dananya. Kualitas investasi adalah jumlah dana yang diinvestasikan secara jangka panjang yang digunakan untuk membangun sektor riil.

Secara sederhana adalah dengan menjaga suatu kestabilan ekonomi makro (misalnya inflasi terkendali, ekonomi bertumbuh, dsb), salah satu cara untuk mewujudkannya yaitu dengan menciptakan suatu sistem pasar yang adil dan kompetitif. Kompetitif dan adil artinya bahwa tidak ada pihak yang diuntungkan secara berlebih akibat adanya informasi yang bias dan sebaliknya. Sebagai contoh adanya pungutan liar yang marak di negara kita yang dilakukan oleh oknum yang terjaring dalam suatu sindikasi tertentu, dengan membayar pungutan tersebut misalnya, perusahaan diperlancar dalam pengurusan perijinan dibanding perusahaan yang tidak melakukan hal itu. Pungutan liar juga mengandung ketidakpastian harga yang tinggi karena tidak terdapat standar yang jelas dan dilakukan secara ilegal. Pungutan liar dapat dikategorikan sebagai biaya akibat beban risiko yang menyebabkan biaya produksi lebih tinggi.

Douglass North mengemukakan biaya transaksi banyak berhubungan dengan kinerja ekonomi keseluruhan, semakin rendah biaya transaksi maka suatu negara akan semakin mengalami pertumbuhan ekonomi yang dapat dipertahankan. Secara spesifik, Gayle P. W. Jackson dalam artikelnya yang berjudul Pemerintahan untuk Pasar Modern mengemukakan bahwa untuk mengurangi ketidakpastian akibat biaya transaksi dapat dilakukan dengan meliputi, sistem kepemilikan yang jelas, penggunakan standar, sumberdaya yang beraneka dan meningkat, regulator yang ketat, memiliki basis data dan menjamin kelancaran penyebaran informasi sehingga terjadi iklim yang kompetitif untuk mengurangi informasi yang asimetris.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwsaHmkslqbakB2uZltyLBXjxFzzrQhh2aGAL6YE6lmZtl853eu1TAXi6K1KpYggnQtMVOAd0trtNKkG1Bb61iSsGvd_2lZ6fgP138upXURrEDkMiC56Q83W3lH5rUiZvkRPzCay4tpas/s400/Capital+Market.jpg
Sumber: Mobius on Emerging Market, 1998

Peran pemerintah sebagai fungsi regulator tidaklah cukup karena secanggih dan seketat apapun regulasi bila tidak dilakukan dengan kesadaran (awareness) yang tinggi pastinya akan berjalan setengah-setengah dan berikutnya setiap pelaku akan selalu mencari celah dari regulasi tersebut. Pemerintah layaknya juga harus dapat peran sebagai guarantor yang memberikan jaminan kepada investor baik domestik maupun asing. Jaminan kepastian ekonomi tidak lah cukup, pemerintah entah bagaimana caranya harus bisa memberikan kepastian hukum dan kepastian kondisi politik. Karena dua faktor tersebut juga berkaitan erat dengan faktor kultur sumber daya manusia.

Pernak-pernik utopis yang selama ini dijadikan kampanye secara besar-besaran oleh pemerintah seharusnya mulai benar-benar dijalankan. Harapannya adalah dapat terjadinya efek merembes kebawah (trickle down effect) yaitu dengan merubah kultur, tingkah laku dan perilaku pemerintah yang memberikan sokongan moral ke masyarakat. Tetapi hal ini tidak serta merta dapat berhasil dengan sendirinya, pemerintah juga harus bisa membimbing masyarakat untuk berani menjadi invetor domestik sehingga terjadi suatu gerakan dari bawah ke atas (bottom up).
Pasar modal seperti ini memiliki kecenderungan return tinggi tetapi tinggi pula risikonya. Momentum aliran dana asing selama ini yang menghiasi pasar modal Indonesia sebaiknya juga disambut dengan aliran dana domestik untuk dapat meningkatkan kapitalisasi pasar. Dengan cara seperti itu peran pasar modal sebagai penggerak roda pembangunan dan peningkat kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Pasar modal tidaklah hanya dikuasai oleh satu atau dua kelompok saja tetapi merupakan sebuah sistem yang terintegrasi untuk bergerak bersama-sama antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat.

Sumber :

http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.co.id/2010/06/blog-post.html

Teorema amplop


Kurva Biaya Rata2 Jangka Panjang (Teorema amplop)

Misal dalam menentukan tingkat produksi perusahaan hanya memiliki 3 pilihan:
1. Memproduksi dengan pabrik ukuran kecil (small size plant), yang dalam jangka pendek mempunyai kurva biaya rata2 SAC1
2. Memproduksi dengan pabrik ukuran sedang ( medium size plant), yang dalam jangka pendek mempunyai kurva biaya rata2 SAC2
3. Memproduksi dengan pabrik ukuran besar (large size plant), yang dalam jangka pendek mempunyai kurva biaya rata2 SAC3

Kurva Amplop (Envelope Curve)


Jika produsen berpandangan bahwa tingkat output yang memberikan laba maksimum adalah X1, maka dalam jangka pendek dia memilih berproduksi dengan pabrik ukuran kecil. Tetapi jika menurutnya tingkat produksi yang memberi laba adalah X3 , maka dalam jangka pendek pabrik yang dia pilih adalah yang berskala menengah. Sebenarnya dia bisa saja memproduksi X3 dengan menggunakan pabrik kecil, tetapi biaya produksi rata-ratanya menjadi lebih besar (0C1 > 0C2).
            Keputusan yang diambil menjadi lebih sulit bila tingkat produksi yang memberikan laba maksimum adalah X2. Bila pengusaha memprediksi pasar akan terus membesar dia akan memilih pabrik berskala menengah. Sebaliknya bila pengusaha memprediksi pasar makin kecil, dia memilih pabrik skala kecil. Dalam kasus ini, pengambilan keputusan tidak lagi berlandaskan biaya rata-rata saja, tetapi juga perkiraan tentang masa depan.
            Dalam jangka pendek perusahaan hanya dapat memilih satu pabrik saja untuk berproduksi. Tetapi dalam jangka panjang pengusaha dapat menambah atau mengurangi jumlah pabrik sesuai dengan tingkat produksi yang direncanakan. Kemampuan tersebut memungkinkan perusahaan beroperasi dengan biaya rata-rata yang minimum pada berbagai tingkat produksi. Kurva yang menunjukkan titik-titik biaya rata-rata minimun pada berbagai tingkat produksi disebut kurva amplop (envelope curve). Kurva ini merupakan kurva biaya rata-rata jangka panjang atau long run average cost (kurva LAC). Besarnya biaya per unit minimum di tunjukkan dalam kurva diatas oleh garis LAC yang bersinggungan dengan kurva-kurva biaya rata-rata jangka pendek atau short run average cost (kurva SAC).

            Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kurva LAC adalah kurva yang menunjukkan biaya produksi per unit minimum pada berbagai tingkat produksi. Kurva LAC bisa membentuk garis, karena dalam jangka panjang di asumsikan pilihan tingkat produksi, kombinasinya tidak terhingga. 

Pasar Monopoli

PASAR MONOPOLI

Karakteristik Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
Dapat mempengaruhi penentuan harga
Promosi iklan kurang diperlukan

Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli
Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan terwujudnya  pasar (perusahaan ) monopoli. Tiga faktor tersebut adalah :
·         Perusahaan Monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain
·         Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi ( economics of scale ) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
·         Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut.
Jenis Monopoli yang tidak dilarang :
·         Monopoli by Law
Monopoli oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak.

·         Monopoli byNature                                                                                                      
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena di dukung iklim dan lingkungan  tertentu.

·         Monopoli byLicense                                                                                                   
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.


Kerugian yang disebabkan oleh Pasar Monopoli
·         Ketidakadilan karena monopoli akan memperoleh keuntungan di atas keuntungan normal
·         Volume produksi ditentukan oleh monopolis sehingga terjadilah eksploitasi oleh monopoli terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi .

Upaya pemerintah dalam mencegah kerugian yang disebabkan oleh pelaku monopoli
Pemerintah dapat mecegah kerugian-kerugian yang disebabkan oleh pelaku monopoli dengan cara-cara sebagai berikut :
·         Mencegah munculnya monopoli dengan membuat undang-undang.
·         Pemerintah mendirikan atau mengontrak perusahaan tandingan yang mampu menyaingi monopolis.
·         Melalui kebijaksanaan impor dan ekspor tercipta kestabilan harga dalam negeri dan memperlancar arus barang keluar negeri.
·         Campur tangan pemerintah dalam menentukan harga. Melalui penetapan harga maksimum untuk melindungi konsumen

Kelebihan dan Kelemahan Pasar Monopoli
·           Kelebihan Pasar Monopoli
1.      Mampu mengakumulasi laba super normal dalam jangka panjang
2.      Menghasilkan output yang besar melalui peningkatan efisiensi
3.      Mampu meningkatkan investasi ekonomi
4.      Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pengaturan harga dua tingkat ( two tier pricing)
·         Kelemahan Pasar Monopoli
1.      Hilang atau berkurangnya tingkat kesejahteraan konsumen
2.      Menimbulkan eksploitasi terhadap konsumen dan pekerja
3.      Memburuknya kondisi makroekonomi nasional
4.      Memburuknya kondisi perekonomian Internasional


Monopoli dan Diskriminasi Harga
Adakalanya terbuka  kemungkinan kepada perusahaan monopoli untuk menjual barangnya di dalam dua pasar ( misalnya pasar dalam dan luar negeri ) yang sangat berbeda sifatnya. Biasanya sifat permintaan di kedua pasar tersebut juga sangat berbeda. Untuk memaksimumkan keuntungannya perusahaan monopoli dapat menjalankan kebijakan diskriminasi harga.

Syarat-Syarat Diskriminasi Harga
·         Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain
·         Sifat barang atau jasa itu  memungkinkan dilakukan diskriminasi harga.
·         Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah
sangat berbeda.
·         Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan
keuntungan dari kebijakan tersebut.
·         Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen


Pasar Persaingan Sempurna

Pengertian Pasar Persaingan Sempurna
Struktur Pasar memiliki arti penggolongan produsen kepada bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri. Para analisa ekonomi membedakan struktur pasar menjadi 4 jenis yaitu : Pasar Persaingan Sempurna (yang kita bahas sekarang), Pasar Monopoli, Persaingan Monopolistis, dan Pasar Oligopoli.
Pasar persaingan sempurna dapat diartikankan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.

Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna
Ø Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, tidak akan menimbulkan perubahan harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh komunikasi diantara keseluruhan produsen dan pembeli(konsumen). Seorang produsen tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi pasar. Peranannya sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan produsen sebagian kecil dari jumlah barang yang dihasilkan dan diperjual-belikan.

Ø Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian, dan ingin meninggalkan industri tersebut, langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya.
Ø Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain.
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Pembeli tidak dapat membedakan yang mana dihasilkan oleh produsen A atau B.
Ø Jumlah penjual dan pembeli banyak
Jumlah perusahan sangat banyak dan relatif kecil jika dibandingkan dengan
jumlah produksi dalam industri tersebut. Menyebabkan kenaikan atau penurunan harga, sedikitpun tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar tersebut.

Ø Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar
Pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan ke atas harga
tersebut. Sehingga produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lain lebih tinggi dan pada yang berlaku di pasar.

Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan persaingan sempurna :
a. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
b. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect
knowledge)
c. Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small relatively output)
d. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
e. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)

Kelebihan dan kekurangan pasar persaingan sempurna
·       Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna
1.      Harga Jual barang dan jasa adalah yang termurah
2.      Jumlah Output Paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal (kemakmuran maksimal)
3.      Masyarakat merasa nyaman dalam mengonsumsi karena tidak perlu membuang waktu untuk memilih barang dan jasa (produk yang homogen)
4.      Tidak takut ditipu dalam kualitas harga (informasi sempurna)
5.      Penggunaan sum,ber-sumber daya adalah sangat efisien  dalam  pasar persaingan sempurna

·      Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
1.      Kelemahan dalam hal asumsi dengan fakta
2.      Perolehan laba yang hanya sebatas laba normal membuat perusahaan tidak memiliki dana untuk melakukan riset dan pengembangan sehingga inovasi menjadi tidak dilakukan
3.      Konflik efisiensi dan keadilan. Jika persaingan terjadi antar negara maka perusahaan dari negara maju akan memenangkan persaingan karena mereka pasti beroperasi lebih efisien
4.      Kelemahan dalam pengembangan teknologi
5.      Konflik efisiensi keadilan
6.      Persaingan sempurna tidak mendorong innovasi
7.      Persaingan sempurna adakala nya menimbulkan biaya social
8.      Membatasi pilihan konsumen
9.      Biaya produksi dalam persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
10.  Distribusi pendapatan tidak selalu merata